7 Fakta Seputar Asian Games 2018

7 Fakta Seputar Asian Games 2018

aom-iaom – Asian Games adalah Asian Games yang diadakan setiap empat tahun sekali. Indonesia sudah dua kali menjadi tuan rumah ajang olahraga bergengsi ini, yakni pada 1962 dan 2018. Pada tahun 2018, terdapat sekitar 40 pertandingan olahraga yang tujuan utamanya mempererat hubungan antar negara Asia.Berbicara tentang Asian Games tidak terlepas dari kesehatan, karena berbicara tentang olahraga pasti berkaitan dengan kesehatan. Jangan lewatkan sakitnya. Ini sangat umum terjadi pada atlet. Cedera tersebut disebabkan oleh kesalahan gerakan, dilanggar oleh pemain lawan, atau tubuh yang terlalu aktif karena kurangnya pemanasan. Berikut beberapa fakta penting seputar Asian Games 2018 :

7 Fakta Seputar Asian Games 2018

1. Tari Ratoeh Jaroe Pembukaan Asian Games 2018

Tari Ratoeh Jaroe Pembukaan Asian Games 2018
Liputan6.com

Liputan6.com –  upacara pembukaan Asian Games 2018 yang digelar Sabtu (18/8) berlangsung seru. Ada juga banyak pujian. Karena konsep yang diusung sangat luar biasa. Selain itu, acara pembukaan Asian Games 2018 juga memamerkan banyak sekali budaya Indonesia. Salah satunya adalah Tari Ratoh Jaroe di Aceh.Tempat menari Ratoh Jaroe yang besar pun ditampilkan. Koreografer tariannya adalah Denny Malik, yang dulunya adalah penari dan penyanyi yang membawakan lagu “Jalan Jalan Pain” (JJS). Kemegahan tarian ini terlihat dari banyaknya penari yang terlibat. Ada sebanyak 1.600 penari asal DKI di Jakarta, termasuk pelajar SMA.Di tangan Denny Malik, penampilan 1.600 penari ini sungguh luar biasa. Berbagai gerakan dan tarian yang disajikan dapat membentuk tarian yang indah. Kekompakan para penari juga mempesona.

Tarian Ratoh Jaroe mirip dengan tarian Saman yang lebih dikenal luas. Gerakannya serupa. Namun, ada perbedaan mendasar antara kedua tarian di Aceh ini.Biasanya, tarian dukun dibawakan oleh sejumlah pria ganjil. Tarian ini menggabungkan tepuk tangan dan tepuk tangan. Selain itu, penari dukun dipimpin oleh beberapa penari yang duduk di tengah. Tarian dukun merupakan tarian murni yang diiringi lirik yang dinyanyikan oleh para penarinya.Dalam waktu yang bersamaan, Tari Ratoh Jaroe biasanya dibawakan oleh wanita bernomor genap. Gerakan tari Ratoh Jaroe tidak melibatkan tepuk tangan.

Selain itu, tarian Ratah Jaroe dikuasai oleh dua orang yang duduk di luar penarinya. Pada saat yang sama, Ratoh Jaroe menari di bawah iringan musik luar atau di luar penarinya.Selain itu, penampilan balutan besar Tari Ratah Jaroe sukses digelar yang membuat Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat bangga. Menurutnya, tari mempromosikan pengayaan budaya Indonesia.

Baca Juga : 5 Kisah Penculikan Anak Paling Sadis di Dunia

2. Jumlah atlet Asian Games

Jumlah atlet Asian Games
BeritaSatu.com

Selain Indonesia yang menjadi tuan rumah tim tuan rumah Asian Games 2018, tim asal China merupakan tim terbesar. Asian Games 2018 akan digelar di Jakarta dan Palembang mulai 18 Agustus hingga 2 September 2018.Menurut data resmi Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC), Satgas China mengerahkan total 859 atlet di 40 cabang olahraga (cabor).Satgas peserta Asian Games 2018 mengikuti pawai pembukaan Asian Games 2018 malam ini di Stadion Utama Glola Bang Kano (SUGBK).Tim Tiongkok memiliki atlet dan kano paling banyak, dengan 82 atlet dan 50 atlet kano / kayak.

Tim asing terbesar kedua di Asian Games 2018 sendiri adalah Thailand. Negeri Gajah Putih memberangkatkan 812 atlet, di antaranya atlet terbesar mengikuti lomba atletik (60 atlet) dan kayak (47 atlet).Korea Selatan adalah satuan tugas asing terbesar ketiga dengan total 775 atlet. Mereka mengerahkan kekuatan besar dalam olahraga pria dan wanita (40 atlet) dan sepak bola (40 atlet).Tim keempat adalah tim Jepang, dengan total 761 atlet. Seperti negara lain, Jepang juga telah mengerahkan kekuatannya di bidang olahraga, dengan total 58 atlet dan 38 pemain sepak bola putra dan putri.

India menjadi tim asing terbesar kelima di Asian Games 2018. Negara Asia Selatan ini memiliki total 617 atlet, di mana trek dan lapangan (50 atlet) dan kayak (46 atlet) adalah yang terbesar.Sedangkan Satgas Indonesia sebenarnya adalah Satgas yang menyumbang atlet terbanyak pada Asian Games 2018. Indonesia telah mengurangi kekuatan penuhnya menjadi sebanyak 935 atlet. Indonesia juga terlibat penuh dalam cabang olahraga atletik, dengan 58 atlet dan 41 kano.Asian Games 2018 diikuti atlet dari 45 negara / wilayah dengan 11.478 atlet di 40 cabang olahraga. Sepak bola adalah cabang olahraga berikutnya, dengan total 787 atlet yang berpartisipasi. Diikuti oleh cabang olahraga, diikuti oleh 729 atlet.

3. 10 cabang olahraga baru

10 cabang olahraga baru
Asian Games 2018 – Tempo.co

Komisi Olimpiade Asia( OCA) dengan cara resmi memublikasikan kalau 40 cabang berolahraga akan diselenggarakan di Asian Games 2018. Selain itu, akan ditambah 10 cabang olahraga baru. Dari berbagai pertimbangan, Indonesia akhirnya sepakat untuk mempraktikkannya. Awalnya, mengingat efektifnya anggaran yang diberikan oleh Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC) 2018, Indonesia hanya mengajukan 39 cabang olahraga, terutama dalam hal pembangunan stadion. Akhirnya disepakati untuk menyelenggarakan 40 cabang olahraga. Inilah 10 cabang olahraga baru untuk Asian Games 2018.
1. Rollersport
2. Bridge
3. Basket 3×3
4. Jet Ski
5. Pencak Silat
6. Jiu Jitsu
7. Sambo
8. Kurash
9. Paralayang
10. Panjat Tebing

4. Atlet termuda dan tertua peserta Asian Games 2018

Atlet termuda dan tertua peserta Asian Games 2018
Liputan6.com

Indonesia menjadi tuan rumah dan berhasil memberikan hiburan penting dan menarik pada opening ceremony Asian Games 2018. Tidak hanya menjadi event multi fungsi terbesar di Asia, Indonesia juga mampu memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh satgas di Jakarta dan Palembang. Selain fasilitas internasional yang disediakan, Indonesia sendiri memiliki 938 atlet yang bersiap untuk mengikuti 40 cabang olahraga. Namun, di antara ratusan atlet yang akan masuk ke ajang tersebut, atlet Indonesia memiliki dua nama. Kedua atlet tersebut, Bambang Hartono (78 tahun) di Bridge Sports dan Aliqqa Novveri (9 tahun), memperkuat tim skateboard.

Bambang Hartono masih fokus tak muda lagi, ia mewakili Indonesia dalam gerakan Jembatan. Atlet kelahiran 2 Oktober 1939 (73 tahun) ini menjadi atlet paling disegani pada arisan olahraga Asian Games 2018. Bambang terpilih menjadi Dokter Spesialis Indonesia yang ditunjuk langsung oleh Persatuan Jembatan Indonesia (PB GABSI). dari kontingen. Selain nama Banbang terpilih yang senantiasa mengedepankan publik, karena banyak fakta menarik tentang dirinya, mari kita pahami bersama apa yang menjadi daya tarik atlet tertua di Asian Games ini.

Putra pemilik Djarum-entah siapa perusahaan terbesar di Indonesia. Perusahaan rokok ini didirikan oleh Oei Wie Gwan (Oei Wie Gwan), salah satu konglomerat besar, dan memiliki reputasi yang baik di luar negeri. Ketika keluarga Hartono membeli sebuah pabrik rokok kecil pada tahun 1951, ia awalnya menjadi orang terkaya di negeri itu. Sebelumnya, perusahaan rokok bernama Djarum Grapophon.Kedua, menurut majalah Forbes, Bambang Hartono memiliki perusahaan terbesar di Indonesia. Sebab, total kekayaan orang kelahiran Semarang ini US $ 16,7 miliar atau sekitar Rp 225 triliun. Kekayaan dihitung sejak Maret 2018.

Sebelum genderang perang dibunyikan kemarin (18 Agustus), inilah sosok atlet termuda di ajang sebesar Asian Games 2018, dan Aliqqa Novvery menjadi bahan perbincangan publik. Dalam debut bocah berusia 9 tahun ini, banyak orang yang mengkhawatirkannya. Pasalnya, jika tidak siap, pengalaman pertamanya di ajang empat tahunan terbesar di Asia itu akan menjadi bumerang baginya, namun, di sisi lain, Arica sendiri sangat jago dalam kemampuannya, percaya diri. Dia akan menyelidiki jumlah wanita di jalan dan bersaing dengan pemain skateboard profesional lainnya. Bersama pelatih yang menjadi eks skater kenamaan Indonesia itu, tim skateboard nasional Indonesia harus tetap optimis.

Baca Juga : 6 Kasus Pembobolan Bank Terbesar di Indonesia

5. Atlet termuda dan tertua peraih medali Asian Games 2018

Atlet termuda dan tertua peraih medali Asian Games 2018
Tribunnews.com

Jika Anda ingin mencapai usia tersebut, tidak ada batasan usia. Hal tersebut dibuktikan oleh Satgas Indonesia pada Asian Games 2018.Pada Asian Games 2018, peraih medali tertua dan termuda berasal dari Satgas Indonesia.Bunga Nyimas merupakan peraih medali termuda di Asian Games 2018.Di usianya yang menginjak 12 tahun 138 hari, Bunga yang tampil di dunia skateboard berhasil meraih medali perunggu dari Women’s Street.

Peraih medali tertua diraih Bambang Hartono, peserta Cabang Olahraga Jembatan, dan Bambang Hartono, yang juga dikenal sebagai pemilik Djarum, meraih medali perak di tim super campuran berusia 78 tahun itu. Jarak Bambang Hartono dan Bunga Nyimas sangat jauh, yakni 66 tahun.Di saat yang sama, sebagai negara tuan rumah, Indonesia patut berbangga karena berhasil menjadi tuan rumah sejumlah cabang olahraga kontinental Asia.

Tidak hanya sukses dalam pelaksanaannya, Indonesia juga menorehkan prestasi di bidang atlet.Berdasarkan catatan, Satgas Indonesia berhasil meraih total 98 medali, yang terdiri dari 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu.Bagi Indonesia, pencapaian ini merupakan yang terbaik dalam sejarahnya di Asian Games.Dari 98 medali yang dikumpulkan juga menempatkan Indonesia di urutan keempat dalam daftar medali akhir.

6. Atlet yang mendapatkan medali terbanyak

Atlet yang mendapatkan medali terbanyak
IDN Times

Asian Games 2018 resmi berakhir. Penutupan Asian Games 2018 yang digelar pada Minggu (2/9/2018) di Stadion Utama Glola Bang Kano Jakarta, Seinayan, menandai berakhirnya Asian Games ini.Asian Games 2018 diikuti oleh 11.646 atlet dari 45 negara / wilayah. Lebih dari 465 nomor perlombaan dari 40 cabang olahraga berhasil digelar.Tim Tiongkok menduduki puncak daftar medali Asian Games 2018. Putra dan putri Negeri Zhulan meraih total 289 medali, yang meliputi 132 medali emas, 92 medali perak, dan 65 medali perunggu.

Tempat kedua dan ketiga adalah Jepang dan Korea Selatan. Sementara itu, Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai negara tuan rumah, dengan perolehan medali emas 31 medali, 24 perak, dan 43 perunggu.Pencapaian tersebut jauh melebihi target dan ekspektasi pemerintah Indonesia di Asian Games 2018 yaitu meraih 16 medali emas.Berikut tiga besarnya yang kami kumpulkan dari situs resmi Asian Games 2018:
1. Rikako Ikee (Jepang)
Perenang putri Jepang Rikako Ikee menciptakan sejarah baru di Asian Games 2018. Dia menjadi perenang pertama yang meraih enam medali emas di Asian Games. Perenang cantik berusia 18 tahun ini berhasil mencuri enam medali emas, satu medali emas, dan dua perak medali: gaya bebas 50m dan 100m, gaya kupu-kupu 50m dan 100m, estafet gaya bebas 4x100m dan estafet gaya bebas 4x100m.Di waktu yang sama, Rikako Ikee meraih dua medali perak dari gaya bebas estafet 4x200m dan estafet gaya 4x100m. Asian Games 2018 bisa disebut sebagai aset.” Dalam 2 tahun ke depan, akan terdapat Olimpiade 2020, tidak tahu itu kebahagiaan ataupun perasaan jauh. Saya akan berusaha sebaik mungkin. Ini akan menjadi peristiwa besar bagi saya,” kata Ikae Rikeko dari Main Press Ikee. Center, Jakarta, Senayan, Minggu (2/9/2018).
2. Xu Jiayu (Cina)
Xu Jiayu menjadi atlet kedua peraih medali emas di Asian Games 2018. Perenang putra asal Tiongkok ini meraih total 5 medali emas, mulai dari gaya punggung 50m, gaya punggung 100m, gaya punggung 200m, dan gaya estafet campuran 4x100m. , Dan estafet gaya 4x100m, khususnya gaya punggung 200m, Xu Jiayu memecahkan rekor nasional China dalam waktu 1 menit 53,99 detik.Sebelumnya, catatan waktu terbaik Xu Jiayu adalah pada gaya punggung 200m, yaitu 1 menit 54,03 detik. Ia mencetak gol di Kejuaraan Renang Nasional China 2017. Selain itu, pada nomor 4x100m medley dan 4x100m medley estafet, Xu Jiayu mencetak rekor baru untuk Asian Games. Lima medali emas Asian Games 2018 seperti kado ultah Xu Jiayu yang genap berusia 23 tahun pada 19 Agustus lalu.
3. Sun Yang (Cina)
Selain Xu Jiayu, China juga menjadikan Sun Yang, salah satu perenang lainnya, atlet terbesar ketiga peraih medali emas di Asian Games 2018. Sun Yang meraih total enam medali di Asian Games ke-18. Rinciannya empat medali emas dan dua medali perak.Sun Yang setinggi dua meter menguasai gaya bebas 200m, 400m, 800m dan 1500m.Di saat yang sama, ia meraih dua medali perak dari gaya bebas estafet 4x100m dan gaya bebas estafet 4x200m. Khusus pada estafet gaya bebas 800m, Sun Yang berhasil memecahkan rekor baru Asian Games setelah mencatatkan waktu 7 menit 48,36 detik. Jasad perenang ini lahir di Hangzhou, China pada 1 Desember 1991. Ayahnya, Sun Quanhong, adalah mantan pemain bola voli. Pada saat yang sama, ibunya Yang Ming adalah seorang pelatih olahraga.

7. 13 rekor baru Asian Games

13 rekor baru Asian Games
Republika

Pada Asian Games 2018, total 13 rekor baru Asian Games tamat pada lomba lintasan dan lapangan yang berakhir pada Kamis (30/8) malam di Stadion Gelora Bung Karno.Pemecah rekor adalah lomba lari 100 meter putra, lomba lari rintangan 3.000 meter putra, rintangan 4,00 meter putra dan estafet 4X400 meter putra. Lalu lompat ke tiang pria, tembak peluru ke anak laki-laki, jalan kaki 20 kilometer untuk wanita, 400 meter untuk wanita, 400 meter untuk wanita, 4 X 100 meter untuk estafet wanita, lompat tinggi untuk wanita, lempar lembing untuk wanita, untuk tiang wanita kubah.Pada nomor lari 100 meter putra, atlet China Shu Bintian memecahkan rekor Asian Games dalam waktu 9,92 detik. Kemudian pada lari cepat 3000m putra, rekor terbaru dipegang oleh pemain Iran Keyhani Hossein dengan waktu 8 menit 22,79 detik.

Pada nomor lari gawang 400m putra, Samba Abderrahman (Samba Abderrahman) dari Qatar mempertahankan rekor terakhir 47,66 detik. Lari lari 4X400 meter putra dipegang oleh tim Qatar, dengan catatan waktu 3 menit 56 detik.Kemudian di SMA lompat galah putra, Seito Yamamoto (Seito Yamamoto) mempertahankan rekor tertinggi 5,70 meter Toor Tajinderpal Singh dari India menolak peluru putra dan mencatat rekor 20,75 meter.Dalam lari cepat 20 km putri, atlet Cina Yang Jiayu mencetak rekor baru 1 jam, 29 menit dan 15 detik. Naser Salwa dari Bahrain berlari 50,86 detik di nomor 400 meter putri.Kemudian datang rintangan 400m putri.Oluwakemi Aedekoya dari Bahrain mempertahankan rekor terakhir 54,48 detik. Tim Bahrain berlari 4X100 meter di 4X100 meter putri, mencetak rekor baru 42,73 detik.

Di lompat tinggi putri, rekor terbaru dipegang oleh atlet Uzbekistan Svetlana Radzivil di 1,96 meter. Atlet Tiongkok Liu Shiying memegang lempar lembing pada jarak 66,09 meter, sedangkan Li Ling dari Tiongkok memegang lompat tinggi pada 4,60 meter.Sementara itu, dalam kompetisi multi cabang olahraga antar negara Asia, hanya satu rekor Asia yang dipecahkan, yakni rekor lari jarak jauh 4X400m putra untuk tim Qatar adalah 3 menit 56 detik.Dalam cabang olah raga yang mengikuti 48 cabang olahraga, Tiongkok memenangkan kejuaraan umum dengan 12 medali emas, 12 medali perak, dan 9 medali perunggu. Jumlah medali emas sama dengan jumlah medali emas yang dikumpulkan Bahrain, namun China memimpin dalam perolehan medali perak.Bahrain menempati posisi kedua dengan 12 emas, 6 perak dan 7 perunggu, sedangkan India berada di urutan ketiga dengan 7 emas, 10 perak dan 2 perunggu. Sementara itu, Indonesia menduduki peringkat ke-13 dengan 2 medali perak dan 1 medali perunggu.

About the author